Jumat, 28 Januari 2011

pengembangan budi daya ikan NILA


PENGEMBANGAN BUDIDAYA IKAN NILA

I. Pendahuluan

Kebutuhan protein hewani perlu ditingkatkan untuk meningkatkan kebutuhan gizi masyarakat. Ikan merupakan sumber protein yang dapat berperanan dalam menyediakan kebutuhan protein tersebut. Salah satu komoditi ikan yang dapat dikembangkan dan dapat dimanfaatkan untuk menyediakan protein hewani adalah ikan Nila, selain itu  ikan Nila mempunyai nilai ekonomis tinggi dan banyak di gemari oleh masyarakat Indonesia.                                         Pengembangan budidaya ikan nila perlu dilakukan untuk dapat meningkatkan pendapatan dan ekonomi di masyarakat, menciptakan lapangan pekerjaan, Peningkatan kebutuhan protein hewani dan peningkatan konsumsi ikan.
Dengan bertambahnya penduduk usia produktif di Kabupaten Bekasi berdampak pada  peningkatan jumlah tenaga kerja oleh karena itu perlu antisipasi suatu kegiatan yang menciptakan lapangan pekerjaan yang dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang sesuai. Kegiatan usaha budidaya ikan dapat dimanfaatkan untuk dapat membuka lapangan pekerjaan dan menyerap tenaga kerja.
Kabupaten Bekasi merupakan salah satu bagian dari provinsi Jawa Barat yang masih memiliki lahan pertanian yang cukup luas, sungai yang cukup panjang, adanya situ dan rawa dan memiliki garis pantai yang cukup panjang yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan tambak serta tingginya jumlah penduduk Bekasi yang merupakan sebagai daerah tujuan mencari kerja di mana banyak perusahaan swasta seperti pabrik - pabrik sehingga banyak membutuhkan bahan pangan . Melihat potensi yang ada maka perlu dilakukan suatu kegiatan perikanan yang dapat mendukung ketersediaan bahan pangan terutama bahan pangan yang menghasilkan protein hewani dan dapat menyerap tenaga kerja dalam jumnlah yang sesuai  yaitu kegiatan usaha perikanan terutama usaha budidaya ikan Nila. Kelebihan dari budidaya ikan Nila adalah tidak banyak menggunakan biaya produksi biaya yang tinggi dan harga jual hasil perikanannya cukup terjangkau oleh masyarakat serta ikannya banyak digemari oleh masyarakat Kabupaten Bekasi.

II. Tujuan

Tujuan dari kegiatan pengembangan usaha budidaya ikan Nila adalah :
  1. Meningkatkan pendapatan masyarakatat
  2. Menciptakan lapangan pekerjaan
  3. Pemanfaatan lahan pertanian
  4. Penurunan tingkat pengangguran
  5. Peningkatan produksi ikan Nila
  6. Sumber pendapatan asli daerah

III. Target

Target dari kegiatan usaha budidaya ikan Nila adalah menghasilkan pendapatan asli daerah melalui retribusi penjualan hasil perikanan sebesar Rp40.000.000 melalui  hasil penjualan benih sebanyak  4.000.000 ekor dan ikan konsumsi sebanyak 400.000 kg. Dapat termanfaatkannya lahan budidaya ikan seluas 40-50 hektare,  terserapnya tenaga kerja yang bergerak di bidang perikanan sebanyak 400-500 orang yang terdiri dari tenaga perikanan, pedagang, petmbudidaya ikan, pedagang sarana produksi perikanan, jasa pengangkutan hasil perikanan, tenaga kasar pada pengolahan lahan budidaya ikan, tenaga panen hasil perikanan.

IV. Rencana Kegiatan

            Rencana kegiatan yang dapat dilakukan dalam usaha ini meliputi kegiatan pembenihan, pendederan, pembesaran dan perdagangan.

1. Pembenihan.
    Pembenihan dilakukan oleh pembudidaya ikan yang telah terpilih dan memiliki pengalaman dalam kegiatan budidaya ikan dan memiliki lahan seluas minimal 1 Hektare. Jumlah kolam yang akan digunakan dengan luas antara 400-1000 m2 sebagai kolam pemijahan sebanyak 10-25 unit kolam. Hasil yang akan dicapai antara 2.500.000- 4.000.000 benih ikan ukuran larva/ bulan. Induk ikan Nila yang akan digunakan sebanyak 5000 ekor ikan Nila atau 12 paket induk Nila. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan sebanyak 1 orang tenaga manajerial, 2 orang teknisi , 6 orang tenaga lapangan dan 20 orang tenaga kasar.

2. Pendederan
Pendederan ikan Nila dilakukan melalui 2 tahap kegiatan, yaitu :
a. Pendederan I,
            Pendederan I dapat dikerjakan oleh pembudidaya ikan yang memiliki lahan minimal 200 m2 - 5000 m2 dilakukan selama 15-20 hari. Dengan kepadatan 100-200ekor larva nila/ m2 dengan sintasan 60%, pembudidaya ikan dapat menghasilkan benih sebanyak 60-120ekor/m2 benih Nila ukuran 2-3cm. Sehingga untuk dapat menyerap benih yang dihasilkan oleh pembenih yang memiliki lahan 1 hektare diperlukan lahan seluas2,5-4 hektare. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan sebanyak 40-50 orang tenaga teknisi pendederan, 100-150 orang tenaga lapangan dan 200 orang tenaga kasar pengolah lahan budidaya.
b. Pendederan II.
Pendederan II dilakukan oleh pembudidaya ikan yang memiliki lahan minimal 1000m2- 1hektare. Dilakukan selama 25-40 hari. Kepadatan antara 25 – 50 ekor/m2 dengan sintasan 70%, pembudidaya ikan dapat menghasilkan benih sebanyak 17-35ekor/m2 benih Nila ukuran 5-8cm. Sehingga untuk dapat menyerap benih yang dihasilkan oleh pendeder I diperlukan lahan seluas2,5-4 hektare. Lahan yang digunakan berupa kolam tanah air tawar ataupun tambak air payau dengan salinitas antara 5-10ppt. sehingga lahan- lahan tambak yang selama ini banyak yg kurang baik dalam menghasilkan udang dan bandeng dapat dimanfaatkan untuk budidaya nila. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan sebanyak 40-50 orang tenaga teknisi pendederan, 100-150 orang tenaga lapangan dan 200 orang tenaga kasar pengolah lahan budidaya.  50 orang tenaga  pananganan hasil panen.



3. Pembesaran
Pembesaran dapat dilakukan di karamba, karamba jaring apung, kolam dan tambak. Karamba dilakukan di aliran sungai dengan memanfaatkan aliran sungai kemudian dipasang kurungan yang terbuat dari bamboo lalu didalamnya ditebari benih Nila. Pe,meliharaan selama 3 – 4 bulan. Karamba jarring apung dapat dipasang di situ-situ atau rawa kemudian dipasang karamba dan jaring kemudian dipsang secara terapung pada perairan tersebut.  Pada kolam tanah baik kolam pekarangan maupun kolam dilahan budidaya perikanan. Sedangkan Tambak adalah usaha budidaya yang dilakukan pada tambak – tambak air payau yang memiliki salinitas antara 5 – 20 ppt, umumnya tambak digunakan untuk budidaya banding dan udang, namun pada kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk budidaya ikan Nila. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan sebanyak 100-200 orang tenaga teknisi pembesaran, 400-500 orang tenaga lapangan dan  200 orang tenaga pengolah lahan budidaya dan  500 orang tenaga  pananganan hasil panen.


4. Perdagangan
Dengan  adanya kegiatan produksi perikanan berdampak pada kebutuhan jasa untuk menyalurkan hasil produksi kepada pembeli yang umumnya di sebut perdagangan. Kegiatan perdagangan yang akan dihasilkan meliputi perdagangan hasil larva, perdagangan benih, perdagangan ikan konsumsi dan perdagangan sarana produksi perikanan serta perdagangan jasa perikanan. Dengan adanya kegiatan perdagangan berdampak pada pemanfaatan jasa pasar ikan sebagai wadah berkumpulnya para pedagang untuk bertransaksi. Pemerintah daerah di sini dapat memanfaatkannya melalui pasar ikan dan dapat mengambil keuntungannya melalui pajak retribusi.

Selama kegiatan ini berlangsung tenaga kerja yang ikut berperanan sebanyak  9 orang, terdiri dari : 1 orang sebagai Unit Pelaksana Proyek. 1 0rang tenaga konsultan teknis perikanan. 2 orang tenaga pembenih. 2 orang tenaga penyuluh atau tenaga pendamping  teknis. 1 orang tenaga administrasi. 2 orang tenaga pengadaan barang.

V. Pembiayaan

            Pada kegiatan usaha budidaya ikan diperlukan biaya sebesr Rp 400.000.000 dengan rincian sebagai berikut :
  1. Honor UPP Rp 1.300/bln = Rp13.000.000
  2. Honor Konsultan Teknis Rp2.000.000/bulan = Rp 20.000.000
  3. Honor Pembenih Rp500.000/bulan X 2 orang = Rp 10.000.000
  4. Honor Penyuluh Rp 500/bulan X 2 orang = Rp 10.000.000
  5. Honor Tenaga administrasi Rp450.000/bulan = Rp 3.000.000
  6. Honor Tenaga pengadaan barang Rp 300/bulan Rp. 6.000.000
  7. Induk Nila 20 Paket @ Rp3.000.000 = Rp60.000.000
  8. Pelet Induk 2 ton /siklus tebar @ Rp5.500 X 5 siklus = Rp55.000.000
  9. Pellet benih 2 ton/ siklus tebar @ Rp5.500/kg X 5 siklus = Rp 55.000.000
  10. Dedak 10 ton/siklus tebar @ Rp2000 X 5 siklus = Rp 50.000.000
  11. Pupuk Kandang 20 ton/siklus tebar @ Rp200 X 5 siklus = Rp 20.000.000
  12. Kapur 4 ton/siklus tebar  @ Rp 500 X 5 siklus = Rp10.000.000
  13. Obat- obatan 10 paket @ Rp500.000 = Rp5.000.000
  14. Alat Packing 10 paket @ Rp 500.000 = Rp 5.000.000
  15. Alat perikanan 20 paket @ Rp 500.000 = Rp10.000.000
  16. Biaya Perjalanan dalam Kota 20 Paket @ Rp 100.000 = Rp 2.000.000
  17. Biaya Perjlanan Luar Kota 10 Paket @ Rp 500.000 = Rp 5.000.000
  18. Alat Tulis Kantor dan pelaporan 2 Paket @ Rp500.000 = Rp 1.000.000
  19. Pajak 15% X Rp 400.000.000 = Rp 60.000.000


1 komentar:

  1. Terimakasih informasinya, sangat bermanfaat. Jika anda gemar memancing, kunjungi website kami untuk tahu rahasia mendapat hasil ikan Nila berlimpah http://tokoaquatic.com/essence-ikan-nila-kilo-gebrus-umpan-paling-jitu/

    BalasHapus